Kelas#10 yang berlangsung pada Minggu (17/03/2013) di Kedai Kopi Kultur mengangkat tema sociopreneur. Difasilitatori oleh Dicky Lopulalan, pendiri sekaligus pengelola Lopulalan Institute dimana Kedai Kopi Kultur adalah salah satu bentuk sindikat sosialpreneurnya yang berkolaborasi dengan beberapa sahabatnya.
Berbeda dari kelas sebelumnya kelas#10 ini, berlangsung dengan proses pembelajaran partisipatoris. Dimana peserta akan terlibat langsung sebagai narasumber. Alur kelas#10 diawali dengan perkenalan dari fasilitator dan peserta, menggali ide tentang apa itu sociopreneur, sharing pengalaman, dan latihan.
Disini kita tidak hanya duduk manis dan mendengarkan apa itu sociopreneur melainkan juga turut merumuskan sendiri. Kelas dimulai dengan sesi perkenalan dari masing masing peserta. Peserta diminta untuk menggambar wajah seseorang yang berada didekatnya dengan waktu satu menit saja. Kemudian hasil dari gambarnya diperlihatkan.
Berbeda dari kelas sebelumnya kelas#10 ini, berlangsung dengan proses pembelajaran partisipatoris. Dimana peserta akan terlibat langsung sebagai narasumber. Alur kelas#10 diawali dengan perkenalan dari fasilitator dan peserta, menggali ide tentang apa itu sociopreneur, sharing pengalaman, dan latihan.
Disini kita tidak hanya duduk manis dan mendengarkan apa itu sociopreneur melainkan juga turut merumuskan sendiri. Kelas dimulai dengan sesi perkenalan dari masing masing peserta. Peserta diminta untuk menggambar wajah seseorang yang berada didekatnya dengan waktu satu menit saja. Kemudian hasil dari gambarnya diperlihatkan.
Hasilnya seluruh peserta dibuat tertawa dengan hasil gambar peserta lainnya. "Aneh, lucu," beberapa komentar peserta terlontar. Suasana kelas menjadi cair, tawa canda terdengar. "Enggak mirip saya," komentar salah seorang peserta pada gambar yang dimaksudkan gambar wajahnya.
Tawa yang pecah membuat kelas terasa akrab, selain masing-masing dari peserta sudah saling kenal ada juga kok yang belum saling kenal. Selanjutnya peserta diminta untuk menggambar yin yan personal, dengan menyebutkan mimpi yang belum kesampaian dan pengalaman yang paling berharga.
Nah sekarang saatnya masuk pada inti materi, apa sih yang disebut dengan sociopreneur itu? Dan apa nilai-nilainya? Disesi ini Dicky Lopulalan mengajak para peserta berdiskusi dalam waktu sepuluh menit dengan membentuk kelompok-kelompok kecil untuk merumuskan teorinya.