Sebelum melangkah ke apa dan bagaimana Social Media Movement, ada baiknya kita bahas kembali apa itu social media atau media sosial. Kalau saat ini mungkin para netizen tau social media itu dalam bentuk aplikasi baik berbasis web maupun mobile seperti Facebook, Twitter, Mindtalk, Instagram dan masih banyak lagi. Dan semua yang disebutkan tadi adalah media sosial di era modern saat ini, sebenarnya dulu pun masyarakat kita sudah menggunakan media sosial sebagai media untuk saling berkomunikasi.
Namun dulu tidak seperti sekarang, setiap percakapan diubah ke dalam bentuk biner sehingga penyebaran informasi menjadi sangat cepat. Dulu, media sosial hanyalah berupa tempat seperti sunyai atau tempat sejenis yang dijadikan tempat untuk berkumpul antar masyarakat di lingkungan tersebut untuk saling berinteraksi atau bertukar informasi.
Sekarang tanpa harus bertatap muka pun, kita bisa dengan mudah saling bersosialisasi dan menyebarkan informasi dalam format apapun. Bahkan dengan kehadiran berbagai aplikasi, informasi yang dulunya hanya berupa teks, kini informasi yang dibagikan jauh lebih kaya format.
Lalu Social Media Movement ?
Social Media Movement merupakan sebuah gerakan untuk perubahan sosial yang dilakukan bersama yang disebar luaskan lewat media sosial, ini bukan soal informasi nya saja yang disebar luaskan. Melainkan termasuk gerakannya. Misalnya dulu gerakan sosial tersebut hanya dilakukan di kota tertentu. Dengan menggunakan media social, inisiatif dari kota lain pun ikut muncul dengan membuat gerakan yang sama dan ikut terhubung dengan gerakan yang sama di kota lain melalui media social. Mungkin seperti itu penjelasan kasarnya. Selain itu masyarakat yang peduli terhadap gerakan tersebut pun bisa ikut berkontribusi dengan ikut turun tangan di gerakan tersebut, baik secara online maupun offline.
Kalau di Indonesia beberapa Social Media Movement yang ada antara lain: Indonesia Berkebun, Akademi Berbagi, Anak Alam, Young On Top, dan masih banyak lagi.
Jadi yuk ikut, Kelas #21 “Social Media Movement” w/ @shafiqpontoh, di Sasana Budaya Kertalangu (@BaliCommDay). 17 November 2013, 10.00 – 11.30 WITA, GRATIS.
Info Event: http://bit.ly/1cyOtfn
Sunday, November 17, 2013
Monday, November 11, 2013
Menertawakan kita bareng @pandji di kelas #20
Kelas Akademi Berbagi Bali kali ini diadakan
bertepatan dengan Hari Pahlawan, dengan mengangkat topik ‘Stand Up Comedy’. Selain topik yang sangat
menarik, kelas kali ini juga didukung oleh guru yang luar biasa. Beliau Pandji
Pragiwaksono. Beliau memang cukup dikenal di Indonesia, walaupun hanya sebagai
seorang ‘semi-artis’ Indonesia. :)
Sesi photo bersama kelas #20 Akademi Berbagi Bali |
Kelas kali ini, diadakan di Kopi
Kultur Bali. Tidak seperti biasanya kelas Akber Bali kali ini diadakan agak
lebih pagi dibandingkan dengan kelas-kelas sebelumnya. Rencana kelas dimulai
pukul 10:00 WITA. Namun karena ada sedikit hambatan, kelas pun diadakan agak ngaret hingga 15 menit. Walaupun kelas
kali ini diadakan di pagi hari akhir pekan, ternyata tidak menyurutkan semangat
peserta untuk hadir. Sebelum materi dimulai, seperti biasa akan ada penjelasan mengenai
profil Akber Bali dan topik kelas yang akan diangkat. Fahry yang selaku kepala
sekolah @akberBali menjelaskan dengan sangat kreatif layaknya seorang comic, hingga
kelas pun sempat penuh dengan tawa peserta.
Setelah beberapa menit berjalan,
ternyata tanpa disadari kelaas ini cukup beda dengan kelas-kelas sebelumnya.
Baru pertama kali guru yang membawakan materi tidak dilengkapi dengan slide
presentasi. Bahkan salah satu peserta pun sempat menanyakan hal ini, dan
@pandji menjawab dengan cukup sederhana. @Pandji menjelaskan bahwa beliau sudah
lebih dari 10 tahun menjadi penyiar radio, sehingga terlatih dalam bidang
komunikasi maupun public speaking.
Selain itu materi Stand Up Comedy juga sebenarnya sering beliau sampaikan di
berbagai pertemuan seperti ini.
Beliau mengungkapkan salah satu
trik comedy yang sering digunakan oleh berbagai comic di Indonesia adalah
dengan cara menertawakan seseorang. @Pandji membaginya menjadi 3 tipe teknik
menertawakan seseorang.
Pertama, Menertawakan Orang Lain
Pada teknik ini, comic akan
menceritakan kejelekan atau kisah lucu seseorang dan menambahkan sedikit
‘bumbu’ agar penonton ikut tertawa.
Kedua, Menertawakan diri sendiri
Teknik ini memerlukan sedikit
kejujuran, kenapa? Karena ‘comic’ yang tampil harus berani menceritakan
pengalaman buruknya ke penonton, sehingga penonton ikut menertawakan kisah
tersebut.
Terakhir, Mengajak penonton untuk menertawakan diri sendiri
Nah, untuk yang ketiga ini agak
susah. Karena si ‘comic’ harus memastikan bahwa kisah lucu yang akan dijadikan bahan
tawa, harus benar-benar dialami dan
dipahami oleh peserta.
Sebenarnya masih banyak trik yang
disampaikan oleh @pandji, sekaligus berbagai contoh yang sangat menarik. Tapi
karena berbagai keterbatasan yang mimin
miliki, jadi cukup segitu saja review-nya :D . Dan sampai ketemu di kelas akber
selanjutnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)