Monday, February 25, 2013

Menjadi Volunteer

Pose setelah Kelas#9 

Sore hari kemarin Jeff Kristianto membagi pengalamannya menjadi seorang volunteer di Tajikistan selama satu tahun lebih pada kelas#9 Akber di The Sanur Space. Ia membagi keahliannya sebagai pengrajin dengan penduduk lokal Tajikistan. Pengalamannya sebagai seorang wirausahawan kerajinan selama bertahun-tahun di Indonesia telah membawanya untuk tidak sekedar berbisnis melainkan juga berbagi.

Ia tidak berangkat begitu saja seorang diri ke Tajikistan, melainkan atas kerja samanya dengan VSO. Sebuah organisasi pembangunan internasional independen yang terkemuka di dunia yang bekerja melalui sukarelawan.  

Jeff menerima tawaran VSO untuk menjadi seorang volunteer sebab Ia merasa misinya sama. Sharing skills, changing life. Ini menarik bagi Jeff, dimana menjadi volunteer adalah juga bisa membagi keahlian. Menurut Jeff, manfaat kerja sebagai volunteer itu memang bukanlah materi, melainkan kepercayaan diri. 

Lantas apakah mudah menjadi seorang volunteer? Dan hal-hal apa saja yang harus dimiliki sebagai seorang volunteer?

Menjadi seorang volunteer perlu memiliki keahlian dan keinginan untuk berbagi. Seperti halnya Jeff, ia berbagi sesuai dengan keahlian yang dimilikinya; sebagai pengrajin. Sederhana, mulailah dari hal yang kecil. Jangan terlalu berpikiran yang berlebihan. Yang pasti lakukan apa yang bisa kamu lakukan.

Untuk menjadi seorang volunteer diluar daerah misalnya, ia harus siap mental. Gampang berbaur dengan warga sekitar, supel, dan membuka diri. Tidak harus pintar. Yang penting bisa hidup sharing, memiliki sikap yang baik dan siap menghadapi permasalahan. Seorang volunteer harus memilik karakter.

Seorang volunteer itu harus sabar. Sebab tidak semua orang bisa menerima perubahan dengan langsung. Pengalamannya di Tajikistan misal, Jeff membutuhkan waktu 1th untuk mengenal penduduk lokal memperkenalkan craft kepada pengrajin. Ia belum melihat hasil. 

Selain itu, seorang volunteer harus memiliki komitmen dengan waktu dan tugasnya. Sebab, seperti dikemukan diawal bahwa menjadi seorang volunteer kita tidak mendapat keuntungan secara materi. Tidak juga untuk berekspektasi yang tinggi. Seorang volunteer tidak diharuskan untuk mengubah mindset lingkungannya. 

Kebanyakan menjadi seorang volunteer mengangankan adanya perubahan bagi dunia, hingga kemudian ia lupa merubah dirinya sendiri.

Untuk menjadi seorang volunteer di luar negri tentu saja kita diharuskan untuk menguasai bahasa asing. Minimal bahasa Inggris. Selain itu, kita juga diharuskan untuk mengenal latar belakang negara tempat dimana kita melakukan tugas sukarelawan. Ini penting, pembekalan pengenalan budaya bisa dilakukan hingga berbulan-bulan. 

Sebelum ke Tajikistan, Jeff meluangkan waktunya selama tiga bulan untuk mengenal budaya Tajikistan dan karakter penduduk lokalnya. Ia memiliki waktu dua tahun di Tajikistan. Dan itu tidak dilaluinya denglai merindukan Indonesan mudah. 

Tiga bulan pertama di Tajikistan adalah masa bulan madu sebagai volunteer. Ia mulai berkenalan lebih dekat para penduduk lokal. Di bulan berikutnya, Ia mulai merasa merindukan Indonesia. Dan disaat-saat seperti itulah, seorang volunteer dihadapkan pada masalah, dari dalam dirinya dan tuntutan tugasnya, disitulah seorang volunteer diharuskan membuka dirinya kepada lingkungan. 

Apa yang didapat Jeff dengan menjadi seorang volunteer bukanlah materi melainkan pengalaman hidup yang valuenya begitu impact untuk dirinya sendiri. Mendapatkan teman dan saudara yang banyak. "Sekaligus juga jalan-jalan sambil berbagi," seloroh Jeff disela kelas.


Kelas#9 ini ditutup dengan penampilan dari Nona  dan @pygmos dengan musik acapela yang bikin suasana sore komplit ;)




No comments:

Post a Comment