Mengenai Bersosial Media

Ibaratnya nih hidup tanpa seorang pacar itu sih biasa. Nah kalau tanpa akun di sosial media? Saya kira sebagian besar banyak yang menjawab, tidak. Sepakat?

Well, memang si sosial media ini bisa diapain saja si?. Dalam sebuah kesempatan kelas#11, Akber Bali kedatangan seorang guru yang juga sekaligus founder dari Akademi Berbagi, Ainun Chomsun atau yang lebih populer dengan akun @pasarsapi.

Banyak hal yang bisa dilakukan dengan sosial media diantaranya adalah, social movement, CSR, Marketing, Crowd Funding, Promosi Negara, Bisnis Travel, Petisi untuk perubahan, Jurnalisme warga, dll. Gerakan Akademi Berbagi, misalnya adalah contoh dari salah satu gerakan yang lahir dengan kekuatan sosial media sosial, khususnya twitter.

Sosial media bukan hanya Facebook. Lainnya pun banyak, twitter, linkedIN, youtube, blog, dll. Dari sekian banyak mana yang kamu punya? Mana yang lebih dominan kamu gunakan?

Melalui facebook, kita tidak hanya sekadar berhubungan dengan banyak orang. Facebook, meski disebut-sebut sudah banyak ditinggalkan namun harus diakui pula, bahwa FB adalah salah satu akun sosial yang efektif digunakan sebagai media promosi. Marketing, dan pelbagai bisnis lainnya. 

Lalu, apa yang kamu lakukan dengan akun sosial media yang dimiliki?

Pertanyaan sederhana ini sekaligus menggali kebiasaan-kebiasaan bersosial media yang kadang diluar kontrol, yang seringnya begitu saja dilontarkan.

Mbak Ainun mencontohkan beberapa tweet dari @aurelhermansyah yang dikenal tweet galau. Beberapa tweet curhat dan tweet dengan kata-kata makian, dari akun lainnya.

See, sosial media tidak bisa disembunyikan. Apa yang kamu lakukan di sosial media tidak bisa menjadi rahasia. Dan ini penting, jejak kita di sosial media bisa menjadi ukuran orang lain untuk menilai kita.

Mbak Ai, menceritakan pengalaman seorang kawannya yang menolak lamaran seorang pencari kerja di salah satu kantor sebab status-status facebook yang sering di tulis si pelamar dinilai tidak elegan, alay.